Jumat, 19 Februari 2021

KKN Tematik COVID-19 Unsoed di Desa Kotayasa

Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman pada hari Jumat, 19 Februari 2021 telah menyelesaikan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Covid-19 yang telah dilaksanakan selama 35 hari. Kelompok KKN Mahasiswa ini merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berjumlahkan 9 orang. KKN periode ini memfokuskan pada pencegahan dan penanggulangan penyebaran Covid-19 di wilayah Desa Kotayasa. Berikut merupakan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa:

1. Membantu pihak desa mendata warga penerima septic tank

Program sanitasi desa dari pemerintah adalah program yang memberikan fasilitas pemasangan septic tank di rumah warga desa. Pada awal kegiatan KKN, kami mahasiswa membantu pihak desa mendata warga penerima, survei tempat pemasangan septic tank, pembuatan denah, serta dokumentasi.


2. PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap)

PTSL adalah program pemerintah untuk membantu masyarakat dalam menyediakan sertifikat tanah bagi yang belum memiliki. Kami mahasiswa KKN ikut membantu dalam proses pengukuran tanah menggunakan RTK (Real Time Kinematic).


3. Operasi Masker
Operasi masker merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin pada masa pandemi Covid- 19 yang dilaksanakan oleh satgas covid Desa Kotayasa bersama pihak FPRB dan para mahasiswa KKN.


 
4. Membantu Posyandu Serentak
Posyandu serentak diselenggarakan guna membantu masyarakat yang ingin mengetahui pertumbuhan balita yang dilaksanakan oleh ibu-ibu PKK Desa Kotayasa, mahasiswa PKL, dan mahasiswa KKN.




5. Pemberian Masker dan Handsanitizer
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN untuk membantu masyarakat dalam mencegah penyebaran Covid- 19 yang dibagikan kepada warga desa. 


6. Pembagian Sembako
Kegiatan Pembagian Sembako dilakukan untuk membantu warga Desa Kotayasa yang membutuhkan persediaan pangan untuk di rumah.


7. Pengadaan Sarana Cuci Tangan
Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Desa Kotayasa, yang ditempatkan dibeberapa fasilitas umum di desa.




8. Pembagian Susu Murni
Pembagian susu murni kepada anak-anak Desa Kotayasa merupakan salah satu upaya untuk mencegah kurangnya gizi pada anak anak desa. Kegiatan ini diawali dengan pembelian susu sapi, perebusan, pembungkusan dan pembagian susu ke warga desa.


9. Kerja bakti fasilitas umum
Kerja bakti telah dilakukan dibeberapa fasilitas umum desa seperti Balai Desa, Masjid, dan TK Pertiwi. Kerja bakti dilakukan agar lingkungan desa tetap bersih dan rapi.



    Selain kegiatan yang telah disebutkan, Mahasiswa KKN Tematik Unsoed juga telah melaksanakan beberapa kegiatan lain seperti membantu balai desa dalam pendataan, sosialisasi pencegahan penularan virus corona, pemasangan pamflet tentang edukasi Covid, survei UMKM, dll. 


    Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat untuk semua :)














Kamis, 18 Februari 2021

Potensi UMKM Desa Kotayasa di Bidang Kerajinan dan Hobi


    Selain UMKM bidang kuliner, Desa Kotayasa juga memiliki UMKM bidang kerajinan dan hobi, antara lain piring lidi, narto acrylic, panahan, ikan cupang dan pembibitan. Yuk, kita simak deskripsi masing - masing UMKM!


Selanjutnya yaitu UMKM Kerajinan Desa Kotayasa yaitu piring lidi yaitu piring buatan lokal Indonesia yang tidak perlu takut pecah atau berkarat. Dibuat dari bahan alami dan tidak berbahaya. Namanya yaitu piring lidi.  Di Kotayasa, ada seorang pengrajin piring lidi yang keren banget nih. Nama beliau adalah Bu Tulus, yang dibantu oleh suami beliau dalam membuat piring lidi. “Sakit ketika membuatnya, tapi saya senang,” dengan tangan yang telaten Bu Tulus membuat piring lidi yang cantik nan indah.  Piring lidi menjadi pilihan yang menarik saat ini untuk penyajian makanan yang lebih natural dan kembali ke tradisional. Kesan ethnic dalam sajian nasi dan lauk menjadi kelebihan tersendiri ketika menggunakan piring dari bahan lidi ini. Bagi yang tertarik bisa langsung cuss hubungi: Bu Tulus (081228154076)


    Lanjut yaitu usaha akrilik, akrilik adalah plastik polimer transparan berupa lembaran yang biasanya dijadikan bahan substitusi dari kaca. Akrilik sangat ringan, bahkan hingga 30 persen, lebih ringan dari kaca pada umumnya.  Di Desa Kotayasa memiliki pengrajin akrilik yaitu Narto Acrylic. Narto acrylic merupakan salah satu pengrajin akrilik yang sudah cukup mempunyai nama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Usaha ini menerima pembuatan peralatan kantor, souvenir, plakat, sap, dll. Disini juga menyediakan custom logo dengan lampu led. Narto Acrylic juga sudah memiliki langganan di Jakarta seperti DBS Bank. Jadi, sudah tidak diragukan lagi keahlian dan hasil karya dari Narto Acrylic. Untuk kalian yang membutuhkan jasa pembuatan bisa menghubungi 085866004150.

    Kerajinan Alat Memanah merupakan salah satu yang sangat jarang ditemukan di kota Purwokerto. Di Desa Kotayasa terdapat UMKM yang menyediakan berbagai jenis panah dan busur yaitu Bapak Karso. Bapak Karso ini juga sangat ahli dalam mengajarkan cara memanah seperti yang terlihat di foto dan ternyata memanah merupakan hobi baru yang wajib untuk dicoba. Untuk kalian yang ingin membeli panah dan busur dengan harga murah dan standar dapat menghubungi Bapak Karso melalui WA 0857 70480102 atau Facebook dan Instagram “Abu Qonita”.

    Nah, setelah membahas beberapa kuliner dan kerajinan kita akan lanjut membahas tentang hobi yang lagi trend nih! Yaitu ikan cupang. Ikan cupang (Bettas) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya beberapa negara di Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Ikan ini terkenal di semua kalangan masyarakat, karena harganya yang terjangkau dan memiliki bentuk yang unik. Jual Cupang Online atau J.C.O merupakan salah satu penjual ikan cupang di Desa KotayasaRange harga ikan cupang disana mulai dari 25.000 hingga 300.000. Usaha ikan cupang ini juga ditawarkan di luar kota Purwokerto melalui media sosial Instagram yang bernama @jualcupangonline.  Selain budi daya ikan cupang, beliau juga mempunyai usaha sampingan berupa mie lidi,  keripik tempe dan dage. Dengan cara pengolahan yang masih tradisional dan bahan-bahan yang diambil langsung dari alam membuat cita rasa tetap terjaga.


    Dimasa pandemi sekarang, banyak sekali bermunculan hobi baru untuk mengatasi jenuh dirumah. Salah satunya yaitu dengan menanam serta merawat berbagai macam tanaman. Nah, menarik bukan apabila kita bisa menanam buah dan sayur sendiri dirumah?! Untuk anda yang berada disekitar purwokerto dan kotayasa, anda bisa membeli berbagai macam bibit pohon buah mulai dari alpukat, sawo, jeruk, dan masih banyak lagi di pembibitan pohon milih Pak Rojikin, tepatnya berada di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang. Kulitas tidak perlu dipertanyakan lagi, karena sudah ribuan bibit terjual. Harganya pun mulai dari 15.000an. Apabila tertarik, bisa menghubungi ke nomor ini (0821-3583-1555) bisa diantar juga, ongkir tergantung jumlah pesanan dan jarak ya.

    Nah, diatas adalah beberapa UMKM bidang kerajinan dan hobi di Desa Kotayasa. Untuk yang berminat, dapat langsung menghubungi kontak diatas ya!

Ayo kita dukung UMKM Desa Kotayasa!

 


Potensi UMKM Desa Kotayasa di Bidang Kuliner

     UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di desa memiliki peran yang strategis untuk pembangunan ekonomi nasional. Selain di perkotaan, UMKM Desa dipandang akan memiliki prospek yang baik untuk masa mendatang. UMKM yang dijalankan di pedesaan memiliki beberapa manfaat. Beberapa diantaranya, untuk menyumbang Produk Domestik Bruto dan UMKM desa merupakan salah satu penyumbang terbesar. UMKM desa dapat menjadi solusi yang efektif dalam permasalahan ekonomi kelas kecil hingga menengah. UMKM desa juga dapat mengurangi penggangguran dan menciptakan lapangan kerja baru.

    Dengan melihat potensi UMKM yang berada di Desa Kotayasa, Mahasiswa KKN Tematik Covid-19 2021 telah melakukan survey mengenai potensi UMKM Desa Kotayasa. Di Desa Kotayasa sendiri memiliki berbagai jenis UMKM, mulai dari kuliner, kerajinan dan juga hobi. 

    Nah yang pertama kita akan membahas UMKM kuliner, yaitu marning. Marning adalah panganan terbuat dari butiran jagung kering yang digoreng dengan minyak panas dan digoreng hingga garing sehingga terasa renyah. Sebelum digoreng, biji jagung harus direbus selama dua jam lalu dicuci bersih dan direndam air bumbu selama satu hari. Di kotayasa sendiri, ada salah satu pembuat marning yaitu Ibu Fajar. Ibu Fajar menjual marning dengan harga Rp15.000 per kilogramnya. Disamping itu, marning dengan kemasan plastik kecil dijual dengan harga Rp500. Pelanggan yang tertarik dapat memesan marning buatan Ibu Fajar dengan menghubungi nomor telepon +6283104066207.

    Selanjutnya yaitu ada olahan daun kelor. Daun kelor telah dikenal berabad abad sebagai tanaman multiguna padat nutrisi. Daun kelor juga disebut sebagai The Miracle Tree atau pohon ajaib, karena terbukti secara ilmiah menjadi tanaman berkhasiat, obat yang kandungannya berbeda dengan tanaman lain. Adapula inovasi baru dalam mengolah daun kelor yaitu menjadikannya sebagai makanan ringan yang siap makan dan mudah dibawa kemana-mana salah satu contohnya yaitu kerupuk. Kerupuk berkhasiat untuk menambah nafsu makan, menambah berat badan, serta menambah nutrisi tubuh lainnya. Usaha Kerupuk Daun Kelor ini sudah lumayan lama dijalankan, dan dilakukan secara manual dan mandiri dalam mengolah nya sampai jadi dalam kemasan, dan kerupuk yang dibuat juga tanpa bahan pengawet jadi sangat aman untuk dikonsumsi. Untuk pemasarannya, Kerupuk Daun Kelor didistribusikan kepada para penjual di yang berada di pasar-pasar dan menerima pesanan.

    Selain kerupuk kelor, ada juga kerupuk yang unik lainnya yaitu keripik wortel. Keripik wortel adalah salah satu keripik sayuran yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, karena wortel mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi. Dengan kandungan vitamin A yang tinggi, membuat keripik wortel sangat baik untuk kesehatan mata. Kenapa wortel harus dibuat keripik? karena keripik merupakan camilan yang populer dan banyak digemari masyarakat dan ini mempermudah agar anak - anak suka makan sayur. Usaha Keripik Wortel ini sudah lumayan lama dijalankan, dan dilakukan secara manual dan mandiri dalam mengolah nya sampai jadi dalam kemasan, dan keripik yang dibuat juga tanpa bahan pengawet jadi sangat aman untuk dikonsumsi. Untuk pemasarannya, Keripik Wortel didistribusikan kepada para penjual di yang berada di pasar-pasar dan menerima pesanan.

    Nah kita lanjut ke penjual pisang segar dan olahannya yaitu seriping pisang. Pisang segar disini terdiri dari pisang ulin dan pisang kepok. Untuk pisangnya dijual dengan harga 50.000 hingga 60.000 per kepoknya, sedangkan untuk olahannya yaitu seriping pisang dijual dengan harga 2.000 saja perbungkusnya. Selain pisang segar dan seriping pisang, disini juga menjual kelapa yang sudah dikupas kulitnya, praktis sekali bukan? Biasanya kelapa, pisang dan seriping pisang ini akan dijual di Pasar Desa Kotayasa namun jika ingin memesan juga bisa dengan menghubungi kontak Mba Titin di +6281328890709.


    Setelah membahas keripik-keripik kita lanjut ke usaha telur asin. Telur Asin merupakan makanan kesukaan seluruh masyarakat Indonesia. Rasa asinnya yang unik menjadi makanan yang cocok untuk dipadukan dengan nasi. Kabar gembira untuk kalian yang mencari telur asin yang murah bisa kalian beli di UMKM Telur Asin Bu Sairem yang berlokasi di Desa Kotayasa. Harga per butirnya cukup Rp 2.500 dan Bu Sairem menerima untuk pesanan telur dengan jumlah ratusan. Telur Asin ini dibuat secara home made atau di rumah Bu Sairem sendiri. Untuk kalian yang ingin memesan dapat menghubungi +62 857-9943-7006.

Itulah beberapa UMKM Desa Kotayasa di bidang kuliner. Bagi anda yang berminat untuk membeli dapat langsung menghubungi kontak tertera pada penjelasan diatas ya!


    
    





   

   

Minggu, 24 Februari 2019

PAMERAN GIZI DAN KESEHATAN SUMBANG 2019


Kotayasa, 21 Februari 2019
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II telah melakukan Pameran Gizi dan Kesehatan yang dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Februari 2019 yang berlokasi di Kantor Kecamatan Sumbang. Adapun rangkaian acara yang diselenggarakan antara lain :
1. Jalan Sehat (peserta : masyarakat umum)
2. Lomba Cerdas Cermat Kader (peserta : kader posyandu)
3. Sumbang Mencari Bakat (peserta : usia 13-25 tahun)
4. Lomba Kreasi Isi Piringku (peserta : siswa SD kelas 4-5)
5. Lomba Poster Gizi Seimbang (peserta : 13-15 tahun)

Pameran Gizi dan Kesehatan merupakan puncak acara PKL (Praktik Kerja Lapangan) oleh mahasiswa Diploma Tiga (D3) dan Sarjana Terapan (D4) yang dilaksanakan selama 20 hari untuk D3 dan 32 hari untuk D4. Selama PKL berlangsung mahasiswa diharuskan untuk melakukan Keluarga Binaan pada balita atau ibu hamil yang mengalami masalah gizi diantaranya balita Bawah Garis Merah (BGM), balita yang tidak naik berat badannya selama 2x penimbangan posyandu (2T) dan ibu hamil dengan KEK (Kurang Energi Kronik) dan anemia. Adanya kegiatan Keluarga Binaan diharapkan dapat memperbaiki status gizi masyarakat ataupun dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Selain perlombaan diatas, pada Pameran Gizi dan Kesehatan terdapat 10 stand yang ikut meramaikan dan memberikan edukasi pada masyarakat yang hadir, diantaranya :
Stand 1 : Masalah Gizi di Kecamatan Sumbang
Stand 2  : 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan)
Stand 3  : Gizi Balita dan PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak)
Stand 4  : Gizi Seimbang
Stand 5  : Teknologi Tepat Guna Pangan dan Gizi
Stand 6  : PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Stand 7  : Pemeriksaan Kesehatan dan Konseling Gizi Gratis
Stand 8  : Gizi Anak Sekolah
Stand 9  : Potensi Desa
Stand 10 : Bazar Pakaian dan Makanan Murah

Dari 19 desa yang ada di Kecamatan Sumbang, Desa Kotayasa berkesempatan untuk mengisi stand Gizi Seimbang bersama dengan Desa Banteran. Stand ini membahas tentang 10 Pesan Gizi Seimbang pengganti slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang sudah tidak lagi digunakan.

Stand Gizi Seimbang


Gizi Seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi seperti gizi kurang dan gizi lebih. Pesan utama yang ingin disampaikan dalam gizi seimbang adalah terdapat 4 bintang yang harus dipenuhi dalam satu kali makan, yaitu sumber karbohidrat (nasi, jagung, singkong, ubi, dll), sumber protein hewani (ikan, daging, telur, unggas, dll), sumber protein nabati (tempe, tahu, oncom, kacang-kacangan), sayur dan buah.
Pesan Isi Piringku


Dari kelima lomba diatas, Desa Kotayasa berhasil merebut juara pertama dalam perlombaan Kreasi Isi Piringku dan Poster Gizi Seimbang. Peserta Kreasi Isi Piringku diwakili oleh Anisa Tri Zabirah dan Rani Widianingrum yang merupakan siswi kelas 5 SDN 1 Kotayasa. Makanan yang disajikan dalam perlombaan adalah nasi putih dengan lauk hewani ayam goreng kuning, lauk nabati rolade tahu, sayur sop dan sate buah. Zabir dan Rani (panggilan akrab) berhasil mengalahkan 36 siswa siswi perwakilan dari 18 desa yang ada di Kecamatan Sumbang.

Lomba Kreasi Isi Piringku


Selanjutnya, juara satu lomba menggambar Poster Gizi Seimbang berhasil diraih oleh Atiq Mardhiyah siswi SMPN 2 Baturraden. Dhiyah (sapaan akrab) merupakan siswi yang biasa mengikuti perlombaan menggambar di sekolah sejak sekolah dasar. Para peserta lomba merasa senang dapat mewakili Desa Kotayasa dan menjadi pemenang dalam perlombaan yang diadakan dalam Pameran Gizi dan Kesehatan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II.

Lomba Poster Gizi Seimbang




Senin, 18 Februari 2019

Kotayasa, 07 Februari 2019
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II telah melakukan MMD (musyawarah masyarakat desa) yang dilaksanakan pada tanggal 07 Februari 2019 di Balai Desa.  MMD dilaksanakan dengan tujuan untuk menindak lanjuti masalah gizi dan kesehatan di Desa Kotayasa yang didapatkan dari hasil kegiatan Survey Mawas Diri pada bulan April 2018. Pada kegiatan MMD dipaparkan masalah gizi dan kesehatan di Desa Kotayasa serta rencana penanggulangan masalah yang dimusyawarahkan bersama perangkat desa, Ibu PKK, bidan dan karang taruna.
Adapun masalah gizi dan kesehatan yang didapatkan dari hasil SMD yaitu Balita ( Bawah Lima Tahun ) dengan laju pertumbuhan BGM ( Bawah Garis Merah), Stunting, Balita 2T ( 2x Tidak naik berat badan secara berturut-turut), Balita dengan status gizi kurang, Ibu Hamil Anemia dan KEK (Kekurangan Energi Kronis). Selain masalah gizi  yang terjadi di Desa Kotayasa ditemukan pula masalah kesehatan lainnya seperti masalah rendahnya kepemilikan jamban sehat, rendahnya kesadaran untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, perilaku membuang sampah, serta sarana pembuangan sampah yang kurang. Hal ini merupakan faktor penyebab tidak langsung terjadinya masalah gizi dan kesehatan di Desa Kotayasa.
Berdasarkan hasil SMD dan MMD yang dilakukan rencana kegiatan Mahasiswa Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II dalam jangka waktu 32 hari yaitu :
1. Penyuluhan Gizi dan Kesehatan
a. Gizi Seimbang
b. PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
c. Sayur dan Buah
d. 1000 HPK ( Hari Pertama Kehidupan ) meliputi , Inisiasi Menyusu Dini (IMD), Asi Eksklusif, MPASI ( Makanan Pendamping Asi)
e. Laktasi ( Pelekatan Menyusui dan Produksi Asi)
f. Penyakit Tidak Menular ( Hipertensi, Diabetes Mellitus, dan Asam Urat)
2. Keluarga Binaan dengan sasaran :
a. Balita BGM ( Bawah Garis Merah), Balita 2T ( 2x Tidak naik berat badan secara berturut-turut ) dan Balita dengan status gizi kurang
b. Ibu Hamil Anemia dan KEK (Kekurangan Energi Kronis)
3. Pendampingan Posyandu dan Poslansia
4. Pelatihan dan Penyegaran Kader
a. Antropometri
b. KMS ( Kartu Menuju Sehat )
c. SIP ( Sistem Informasi Posyandu )
d. SKDN
e. Informasi Penyuluhan seperti Asi Eksklusif, IMD dan MPASI
5. Pendampingan lomba untuk Tingkat Kecamatan
a. Rangking 1
b. Jalan Sehat
c. Sumbang Mencari Bakat
d. Isi Piringku
e. Lomba Poster
6. Kegiatan Tambahan seperti les privat, menari, menyanyi dan lain-lain
7. Teknologi Tepat Guna
Melakukan suatu inovasi baru dengan menggunakan bahan dasar lokal yaitu Ikan Lele menjadi Nugget Lele.
8. Pameran Gizi dan Kesehatan
Kegiatan Pameran Gizi dan Kesehatan akan dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2019 di Kecamatan Sumbang.
9. Evaluasi Gizi
         




Minggu, 17 Februari 2019

Mahasiswa Harap Bawa Perubahan di Kotayasa

Kotayasa – Sejak tanggal 4 Februari 2019 lalu, sebanyak 8 mahasiswa Diploma IV Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II Jurusan Gizi melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 32 hari di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang.  PKL Manajemen Intervensi Gizi (MIG) ini bertujuan untuk melakukan intervensi gizi dan kesehatan sebagai upaya tindak lanjut pengumpulan data untuk Program Perencanaan Gizi (PPG) yang telah dilaksanakan pada April 2018 lalu. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesehatan masyarakat desa sehingga dapat mengurangi masalah-masalah kesehatan dalam lingkup desa.


Perlu disadari bahwa gizi masih menjadi masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas hidup masyarakat, sehingga perlu dijadikan perhatian khusus terutama pada ibu dan anak. Saat ini Indonesia menghadapi beban ganda masalah gizi, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dirumuskan gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) yang artinya 270 hari selama kehamilan dan 730 hari dari kelahiran ampai usia 2 tahun yaitu pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0-23 bulan.

Untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik tersebut, mahasiswa melakukan beberapa kegiatan, antara lain penyuluhan terkait masalah gizi dan kesehatan, pelatihan untuk Kader Posyandu maupun Poslansia, melakukan praktik Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan mengolah suatu produk bahan makanan lokal menjadi produk yang lebih menarik dan bermanfaat dari segi nilai gizi bagi masyarakat, serta melaksanakan program keluarga binaan sesuai dengan intervensi yang telah direncanakan. Selain itu, mahasiswa juga melakukan kegiatan tambahan berupa les private untuk murid Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar,

Terdapat puncak kegiatan PKL ini yaitu berupa pameran gizi yang akan dilaksanakan pada 21 Februari 2019 mendatang di Kantor Kecamatan Sumbang. Adapun rangkaian kegiatan pameran ini antara lain lomba Sumbang Mencari Bakat, Poster Gizi Seimbang, Jalan Sehat, Ranking Satu untuk Kader, dan Isi Piringku. Perlombaan ini diikuti oleh perwakilan dari 19 desa, salah satunya ialah Desa Kotayasa. Dalam upaya mendukung kegiatan ini, mahasiswa melakukan pembinaan pada setiap peserta yang mengikuti lomba tersebut.

Adapun 8 mahasiswa yang mengikuti kegiatan PKL ini antara lain: 
1. Aldiana Mustikaning Henandi
2. Firdaus Kevin Manurung
3. Gita Kurniasih
4. Hijriati Fajarini Hanifa
5. Husnul Khatimah
6. Irma Uswatun Hasanah
7. Sitta Nur Fadillah
8. Sonya Esther


Sabtu, 31 Januari 2015

SARANA PENDIDIKAN


Sarana Pendidikan yang dimiliki sebagai berikut:

Pendidikan Pra sekolah
  1. PAUD Langit Biru
  2. PAUD Indah Mentari
  3. PAUD Pelangi
  4. TA Miftahusalam
  5. TK Pertiwi Kotayayasa
  6. TK Diponegoro
Pendidikan Dasar
  1. SD Negeri 01 Kotayasa
  2. SD Negeri 02 Kotayasa
  3. SD Negeri 03 Kotayasa
  4. SD Negeri 04 Kotayasa

WILAYAH DESA KOTAYASA


    Desa Kotayasa memiliki luas  5.580  ha yang membentang dari utara ke selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara              : Desa Limpakuwus

Selatan           : Desa Banjarsari Wetan

Barat               : Kecamatan Baturaden

Timur             : Desa Gandatapa

 

Pembagian Wilayah

Terdiri  3 Wilayah Dusun dengan pembagian sebagai berikut: 

Wilayah Dusun  01
Dusun 1 terdiri  2 wilayah RW, yaitu RW 02 dengan jumlah RT  10 RT dan RW 03 dengan jumlah RT  11 RT.

Sebagai Kepala Dusun pada saat ini Sdr. Suroso

Ketua RW 02 Sdr.Dirkam

Ketua RW 03 Sdr Soni Saputro

Wilayah Dusun  02
Dusun 2 terdiri 2 wilayah RW, yaitu RW 04 dengan jumlah RT 09 RT dan RW 06 dengan jumlah RT 09 RT.

Sebagai Kepala Dusun pada saat ini Sdr. Aris Wibowo

Ketua RW 04 Sdr.Ramuji

Ketua RW 06 Sdr Wartim

 

Wilayah Dusun  03
Dusun 3 terdiri 2 wilayah  RW, yaitu RW 01 dengan jumlah RT 10  RT dan RW 05 dengan jumlah RT 08 RT.

Sebagai Kepala Dusun pada saat ini Sdr. Wasis

Ketua RW 01 Sdr.Makmur Yuandi

Ketua RW 05 Sdr Rasam

MENUJU DESA BERBASIS INFORMASI INTERNET



          Meskipun sejak tahun 90-an di desa Kotayasa sudah ada fasilitas jaringan internet, namun baru pada tahun 2015 ini secara resmi pemerintah desa Kotayasa berlangganan internet, selain ketiadaan pos anggaran untuk kegiatan tersebut juga belum adanya program kerja yang membutuhkan teknologi tersebut. 
          Namun demikian secara pribadi sejak tahun 2010 Pemerintah desa Kotayasa sudah berupaya memberikan informasi berbasis internet melalui blog ini. Meski dikelola secara pribadi namun ternyata antusias masyarakat desa Kotayasa yang berada di luar daerah cukup tinggi. Ini dibuktikan dengan tingginya tingkat kunjungan pembaca.
        Pada tahun 2015 ini, desa kotayasa masuk dalam program desa berbasis internet, program tersebut nantinya berupaya agar kebijakan dan program kerja pemerintah dapat di akses oleh masyarakat dengan mudah.
Selain manfaat tersebut diatas pemerintah desa juga berupaya agar masyarakat mulai tertarik dengan teknologi tersebut dan dapat berperan aktif dalam turut membangun desa. Saran dan masukan yang baik untuk desa sangat diharapkan sebagai wujud kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis kepada aspirasi rakyat (buttom up planing).


Jumat, 30 Januari 2015

SEJARAH DESA KOTAYASA



     
    Secara pasti  kapan desa Kotayasa berdiri sebagai sebuah Pemerintahan Desa sampai sekarang belum dapat digali keterangan yang pasti. Berdasarkan penelusuran kami terhadap para saksi sejarah yang secara turun temurun menceritakan kepada generasi berikutnya didapat kesimpulan sebagai berikut:
     Desa Kotayasa ada seiring dengan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda, pada masa itu desa Kotayasa pernah dipimpin oleh beberapa Lurah diantaranya adalah Lurah Cak Bawa, Lurah Cak Truna, Lurah Bujang, dan Lurah Dipawikrama. 
     Pada Periode ini tidak didapat keterangan yang pasti kapan mereka menjabat dan sampai kapan mereka mengahirinya juga tentang kiprah dalam kepemimpinannya.
Pada tahun kurang lebih 1930-an barulah didapat perjalanan sejarah yang jelas. Pada saat itu sampai dengan tahun 1974 Desa Ketayasa (nama saat itu) dipimpin oleh seorang Lurah  bernama Ki Prodjo Tarmedjo. Pada saat pemerintahannya desa Ketayasa masih sangat sederhana bahkan masih seperti sebuah kekeratonan jawa. Hal ini dapat dilihat dari pusat pemerintahan yang berada di kediaman sang Lurah. 
      Pada waktu itu Kotayasa sudah dibagi dalam tiga wilayah kadus yaitu : Ketayasa, Gelempang dan Genting, Pada masa itu sekolah sekolah masih berada di rumah-rumah penduduk dan Pasar Kotayasa, yaitu pasar Tong Barang masih sangat sedrehana. Pemerintaahan Ki Prodjo tarmedjo berahir pada tahun 1974 dan kemudian dilanjutkan oleh Lurah baru, yaitu oleh Bapak S Edy Sukirno.
     Lurah S. Edy Sukirno adalah lurah hasil pilihan rakyat secara modrn pertama di Kotayasa, pada waktu itu pemilih adalah  Kepala Keluarga bukan jiwa pemilih seperti sekarang ini, Dalam pemilihan yang diikuti oleh tiga orang tokoh masyarakat yaitu: Bapak Sampurno dengan tanda gambar teplok, Bapak Ardjo dengan tanda gambar Petromak dan Bapak S.Edy Sukirno dengan tanda gambar Cangkul. Dalam kesempatan itu Bapak S Edy Sukirno terpilih sebagai Kepala Desa Kotayasa. Bapak S Edy Sukirno selama masa jabatanya 1975- 1989 ( tahun) mencatat prestasi yang sangat gemilang, diantaranya:
  1. Pembangunan Balai Desa Kotayasa, sebagai Pusat Pemerintahan Desa Kotayasa
  2. Pembangunan 4 buah Sekolah Dasar Negeri dari dana INPRES, yang berlokasi 2 di Kadaus I ( SD N 1 Kotayasa dan SD N 4 Kotayasa ) 1 di Kadus II ( SD N 2 Kotayasa) dan 1 di Kadus III ( SD N 3 Kotayasa)
  3. Pembangunan bendungan “Damar Payung” yang dapat mengaliri sebagian besar persawahan di Kotayasa sebelah barat.
  4. Masuknya jaringan listrik PLN.
  5. Pembangunan pipa saluran air bersih ke pemukiman dari mata air “Damar Payung”
  6. Pengaspalan jalan Desa yang pertama kali, kerjasama antara Pemerintah Desa Kotayasa dengan Program ABRI Masuk Desa ( AMD)
  7. Penataan kelembagaan yang jelas yaitu dengan dibaginya wilayah menjadi 5 wilayah RW.
  8. Penataan Kelembagaan desa.
  9. Pembangunan Lapangan “Manunggal Desa Kotayasa” ,
  10. Berhasil menjadi juara III Ronda Kentongan tingkat Kabupaten (1990) dan juara I ( 1991)
  11. Pembangunan fasilitas MCK dibebarapa tempat-tempat setrategis
  12. Penataan pasar dengan dibangunya 3 kios pasar secara permanen
  13. dan masih banyak pembangunan-pembangunan lain yang dapat dirasakan masyarakat Desa Kotayasa.
Kepemimpinan berikutnya yaitu bapak Rosidi. Rosidi menjadi Kepala Desa setelah berhasil mengalahkan pesaingnya yaitu: Dardjo ( Kacang), Rinto (Kelapa), Narkum (Padi) dan Mantan Kepala Desa sebelumnya yaitu bapak S.Edy Sukirno ( Ketela). Hasil Pembangunan pada masa Pemerintahan Rosidi adalah sebagai berikut:
  1. Perehaban balai Desa Kotayasa
  2. Penataan Pasar Desa Kotayasa dengan menambah beberapa Kios dan Los
  3. Pembangunan jembatan penghubung antar wilayah Kadus, diantaranya Jembatan Kali Sat
  4. Pelebaran jalan dan pembangunan jembatan menuju Baturmacan.
  5. Berhasil menjadi juara I Tingkat Propinsi dalam lomba Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa/UKGMD.
  6. Pengaspalan ruas jalan penghubung antar wilayah Kadus.
  7. dan masih banyak pembangunan-pembangunan lain yang dapat dirasakan masyarakat Desa Kotayasa.
Periode berikutnya adalah Kepala Desa Sudiyanto, Sudiyanto merupakan Kepala Desa produk Orde Reformasi. Bapak Sudiyanto terpilih sebagai Kepala Desa Kotayasa dengan tanda gambar padi dengan mengalahkan 4 pesaingnya yaitu: Endro Sigiyo (Kelapa), Toto Diardjo (Ketela), dan Pujo Harsono ( Jagung).
Hasil Pembangunan pada masa Pemerintahan Sudiyanto adalah sebagai berikut:
  1. Pembangunan saluran air bersih ke pemukiman di wilayah Kadus III (Glempang).
  2. Pengaspalan jalan Dipasari menuju grumbul terisolir di wilayah Batur Macan ( Genting).
  3. Pengaspalan jalan di wilayah RW II sepanjang 1800 m. 
  4. Pengaspalan jalan Cinangka sepanjang 1900 m
  5. Pengaspalan jalan Arsamedja sepanjang 1900 m.
  6. Pembaukaan jalan tembus Kotayasa- Gandatapa sepanjang 2000 m. 
  7. Pembanguna Bendung Si Robet di wilayah pertanian Genting.
  8. Pembangunan Gedung TK Pertiwi Kotayasa.
     Periode berikutnya yaitu Kepala Desa Sarno, Bapak Sarno menjadi kepala Desa setelah berhasil terpilih dalam Pilkades 2007.
Hasil Pembangunan pada masa Pemerintahan Sarno adalah sebagai berikut:
  1. Melanjutkan program pendahulunya (Bpk.Sudiyanto) dalam usaha menambah jaringan listrik di Grumbul Baturmacan.
  2. Pengaspalan jalan Pramuka sepanjang 1500 m.
  3. Pembangunan jalan tembus Kotayasa Banjarsari Kulon
  4. Rehab Pendopo Balai Desa Kotayasa.
  5. Pembangunan jalan tembus Kotayasa Limpakuwus.
  6. Pembangunan gedung PAUD Indah Mentari.
  7. Pembangunan jalan tembus Kotayasa -Banjarsari Kulon.
  8. Pemekaran Kadus I menjadi Kadus 01 dan Kadus 04 
Periode berikutnya yaitu Kepala Desa Nani, Ibu Nani menjadi kepala Desa setelah berhasil terpilih dalam Pilkades 2013.
Hasil Pembangunan yang sudah dilaksanakan sampai sekarang adalah:
  1. Pembangunan Jembatan Kasembadan senilai Rp. 108.000.000, yang berasal dari Bantuan Gubernur 100 Jt dan sisanya swadaya masyarakat.
  2. Pembangunan gedung PAUD Langit Biru dengan dana bersumber dari program PNPM 2013 sebesar 119 Jt
  3. Pembanguan gedung PKD, bersumber dari program PNPM 2014 sebesar 108 Jt.
  4. Pembangunan Los Pasar bagian utara, bersumber dari Bantuan Gubernur tahun 2013, sebesar 20 Jt
  5. Pembangunan Los Pasar bagian tengah, bersumber dari Bantuan Bupati sebesar 75 jt
  6. Pengaspalan Jalan Tembus Kotayasa-Gandatapa, bersumber dari Bantuan Bupati lewat program TMMD sebesar 100 Jt
  7. Rabat Beton Jalan Lingkungan , bersumber dari bantuan APBN lewat program PPIP sebesar 250 Jt
  8. Penambahan jaringan air bersih wilayah RW 3 dari program PAMSIMAS sebesar 250 Jt
Demikian perkembangan sejarah pembangunan desa Kotayasa sampai saat ini.