Jumat, 30 Januari 2015

SEJARAH DESA KOTAYASA



     
    Secara pasti  kapan desa Kotayasa berdiri sebagai sebuah Pemerintahan Desa sampai sekarang belum dapat digali keterangan yang pasti. Berdasarkan penelusuran kami terhadap para saksi sejarah yang secara turun temurun menceritakan kepada generasi berikutnya didapat kesimpulan sebagai berikut:
     Desa Kotayasa ada seiring dengan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda, pada masa itu desa Kotayasa pernah dipimpin oleh beberapa Lurah diantaranya adalah Lurah Cak Bawa, Lurah Cak Truna, Lurah Bujang, dan Lurah Dipawikrama. 
     Pada Periode ini tidak didapat keterangan yang pasti kapan mereka menjabat dan sampai kapan mereka mengahirinya juga tentang kiprah dalam kepemimpinannya.
Pada tahun kurang lebih 1930-an barulah didapat perjalanan sejarah yang jelas. Pada saat itu sampai dengan tahun 1974 Desa Ketayasa (nama saat itu) dipimpin oleh seorang Lurah  bernama Ki Prodjo Tarmedjo. Pada saat pemerintahannya desa Ketayasa masih sangat sederhana bahkan masih seperti sebuah kekeratonan jawa. Hal ini dapat dilihat dari pusat pemerintahan yang berada di kediaman sang Lurah. 
      Pada waktu itu Kotayasa sudah dibagi dalam tiga wilayah kadus yaitu : Ketayasa, Gelempang dan Genting, Pada masa itu sekolah sekolah masih berada di rumah-rumah penduduk dan Pasar Kotayasa, yaitu pasar Tong Barang masih sangat sedrehana. Pemerintaahan Ki Prodjo tarmedjo berahir pada tahun 1974 dan kemudian dilanjutkan oleh Lurah baru, yaitu oleh Bapak S Edy Sukirno.
     Lurah S. Edy Sukirno adalah lurah hasil pilihan rakyat secara modrn pertama di Kotayasa, pada waktu itu pemilih adalah  Kepala Keluarga bukan jiwa pemilih seperti sekarang ini, Dalam pemilihan yang diikuti oleh tiga orang tokoh masyarakat yaitu: Bapak Sampurno dengan tanda gambar teplok, Bapak Ardjo dengan tanda gambar Petromak dan Bapak S.Edy Sukirno dengan tanda gambar Cangkul. Dalam kesempatan itu Bapak S Edy Sukirno terpilih sebagai Kepala Desa Kotayasa. Bapak S Edy Sukirno selama masa jabatanya 1975- 1989 ( tahun) mencatat prestasi yang sangat gemilang, diantaranya:
  1. Pembangunan Balai Desa Kotayasa, sebagai Pusat Pemerintahan Desa Kotayasa
  2. Pembangunan 4 buah Sekolah Dasar Negeri dari dana INPRES, yang berlokasi 2 di Kadaus I ( SD N 1 Kotayasa dan SD N 4 Kotayasa ) 1 di Kadus II ( SD N 2 Kotayasa) dan 1 di Kadus III ( SD N 3 Kotayasa)
  3. Pembangunan bendungan “Damar Payung” yang dapat mengaliri sebagian besar persawahan di Kotayasa sebelah barat.
  4. Masuknya jaringan listrik PLN.
  5. Pembangunan pipa saluran air bersih ke pemukiman dari mata air “Damar Payung”
  6. Pengaspalan jalan Desa yang pertama kali, kerjasama antara Pemerintah Desa Kotayasa dengan Program ABRI Masuk Desa ( AMD)
  7. Penataan kelembagaan yang jelas yaitu dengan dibaginya wilayah menjadi 5 wilayah RW.
  8. Penataan Kelembagaan desa.
  9. Pembangunan Lapangan “Manunggal Desa Kotayasa” ,
  10. Berhasil menjadi juara III Ronda Kentongan tingkat Kabupaten (1990) dan juara I ( 1991)
  11. Pembangunan fasilitas MCK dibebarapa tempat-tempat setrategis
  12. Penataan pasar dengan dibangunya 3 kios pasar secara permanen
  13. dan masih banyak pembangunan-pembangunan lain yang dapat dirasakan masyarakat Desa Kotayasa.
Kepemimpinan berikutnya yaitu bapak Rosidi. Rosidi menjadi Kepala Desa setelah berhasil mengalahkan pesaingnya yaitu: Dardjo ( Kacang), Rinto (Kelapa), Narkum (Padi) dan Mantan Kepala Desa sebelumnya yaitu bapak S.Edy Sukirno ( Ketela). Hasil Pembangunan pada masa Pemerintahan Rosidi adalah sebagai berikut:
  1. Perehaban balai Desa Kotayasa
  2. Penataan Pasar Desa Kotayasa dengan menambah beberapa Kios dan Los
  3. Pembangunan jembatan penghubung antar wilayah Kadus, diantaranya Jembatan Kali Sat
  4. Pelebaran jalan dan pembangunan jembatan menuju Baturmacan.
  5. Berhasil menjadi juara I Tingkat Propinsi dalam lomba Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa/UKGMD.
  6. Pengaspalan ruas jalan penghubung antar wilayah Kadus.
  7. dan masih banyak pembangunan-pembangunan lain yang dapat dirasakan masyarakat Desa Kotayasa.
Periode berikutnya adalah Kepala Desa Sudiyanto, Sudiyanto merupakan Kepala Desa produk Orde Reformasi. Bapak Sudiyanto terpilih sebagai Kepala Desa Kotayasa dengan tanda gambar padi dengan mengalahkan 4 pesaingnya yaitu: Endro Sigiyo (Kelapa), Toto Diardjo (Ketela), dan Pujo Harsono ( Jagung).
Hasil Pembangunan pada masa Pemerintahan Sudiyanto adalah sebagai berikut:
  1. Pembangunan saluran air bersih ke pemukiman di wilayah Kadus III (Glempang).
  2. Pengaspalan jalan Dipasari menuju grumbul terisolir di wilayah Batur Macan ( Genting).
  3. Pengaspalan jalan di wilayah RW II sepanjang 1800 m. 
  4. Pengaspalan jalan Cinangka sepanjang 1900 m
  5. Pengaspalan jalan Arsamedja sepanjang 1900 m.
  6. Pembaukaan jalan tembus Kotayasa- Gandatapa sepanjang 2000 m. 
  7. Pembanguna Bendung Si Robet di wilayah pertanian Genting.
  8. Pembangunan Gedung TK Pertiwi Kotayasa.
     Periode berikutnya yaitu Kepala Desa Sarno, Bapak Sarno menjadi kepala Desa setelah berhasil terpilih dalam Pilkades 2007.
Hasil Pembangunan pada masa Pemerintahan Sarno adalah sebagai berikut:
  1. Melanjutkan program pendahulunya (Bpk.Sudiyanto) dalam usaha menambah jaringan listrik di Grumbul Baturmacan.
  2. Pengaspalan jalan Pramuka sepanjang 1500 m.
  3. Pembangunan jalan tembus Kotayasa Banjarsari Kulon
  4. Rehab Pendopo Balai Desa Kotayasa.
  5. Pembangunan jalan tembus Kotayasa Limpakuwus.
  6. Pembangunan gedung PAUD Indah Mentari.
  7. Pembangunan jalan tembus Kotayasa -Banjarsari Kulon.
  8. Pemekaran Kadus I menjadi Kadus 01 dan Kadus 04 
Periode berikutnya yaitu Kepala Desa Nani, Ibu Nani menjadi kepala Desa setelah berhasil terpilih dalam Pilkades 2013.
Hasil Pembangunan yang sudah dilaksanakan sampai sekarang adalah:
  1. Pembangunan Jembatan Kasembadan senilai Rp. 108.000.000, yang berasal dari Bantuan Gubernur 100 Jt dan sisanya swadaya masyarakat.
  2. Pembangunan gedung PAUD Langit Biru dengan dana bersumber dari program PNPM 2013 sebesar 119 Jt
  3. Pembanguan gedung PKD, bersumber dari program PNPM 2014 sebesar 108 Jt.
  4. Pembangunan Los Pasar bagian utara, bersumber dari Bantuan Gubernur tahun 2013, sebesar 20 Jt
  5. Pembangunan Los Pasar bagian tengah, bersumber dari Bantuan Bupati sebesar 75 jt
  6. Pengaspalan Jalan Tembus Kotayasa-Gandatapa, bersumber dari Bantuan Bupati lewat program TMMD sebesar 100 Jt
  7. Rabat Beton Jalan Lingkungan , bersumber dari bantuan APBN lewat program PPIP sebesar 250 Jt
  8. Penambahan jaringan air bersih wilayah RW 3 dari program PAMSIMAS sebesar 250 Jt
Demikian perkembangan sejarah pembangunan desa Kotayasa sampai saat ini. 

3 komentar:

  1. Balasan
    1. semoga kedepanya se makin maju.dan para prakat desa bisa berlaku adil pada masarakat.

      Hapus
  2. semoga desa kotayasa rakyatnya makin maju , sejahterah , damai ,tentram ,dan rukun

    BalasHapus