UMKM atau Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di desa memiliki peran yang strategis untuk pembangunan ekonomi nasional. Selain di perkotaan, UMKM Desa dipandang akan memiliki prospek yang baik untuk masa mendatang. UMKM yang dijalankan di pedesaan memiliki beberapa manfaat. Beberapa diantaranya, untuk menyumbang Produk Domestik Bruto dan UMKM desa merupakan salah satu penyumbang terbesar. UMKM desa dapat menjadi solusi yang efektif dalam permasalahan ekonomi kelas kecil hingga menengah. UMKM desa juga dapat mengurangi penggangguran dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dengan melihat potensi UMKM yang berada di Desa Kotayasa, Mahasiswa KKN Tematik Covid-19 2021 telah melakukan survey mengenai potensi UMKM Desa Kotayasa. Di Desa Kotayasa sendiri memiliki berbagai jenis UMKM, mulai dari kuliner, kerajinan dan juga hobi.
Nah yang pertama kita akan membahas UMKM kuliner, yaitu marning. Marning adalah panganan terbuat dari butiran jagung kering yang digoreng dengan minyak panas dan digoreng hingga garing sehingga terasa renyah. Sebelum digoreng, biji jagung harus direbus selama dua jam lalu dicuci bersih dan direndam air bumbu selama satu hari. Di kotayasa sendiri, ada salah satu pembuat marning yaitu Ibu Fajar. Ibu Fajar menjual marning dengan harga Rp15.000 per kilogramnya. Disamping itu, marning dengan kemasan plastik kecil dijual dengan harga Rp500. Pelanggan yang tertarik dapat memesan marning buatan Ibu Fajar dengan menghubungi nomor telepon +6283104066207.
Selanjutnya yaitu ada olahan daun kelor. Daun kelor telah dikenal berabad abad sebagai tanaman multiguna padat nutrisi. Daun kelor juga disebut sebagai The Miracle Tree atau pohon ajaib, karena terbukti secara ilmiah menjadi tanaman berkhasiat, obat yang kandungannya berbeda dengan tanaman lain. Adapula inovasi baru dalam mengolah daun kelor yaitu menjadikannya sebagai makanan ringan yang siap makan dan mudah dibawa kemana-mana salah satu contohnya yaitu kerupuk. Kerupuk berkhasiat untuk menambah nafsu makan, menambah berat badan, serta menambah nutrisi tubuh lainnya. Usaha Kerupuk Daun Kelor ini sudah lumayan lama dijalankan, dan dilakukan secara manual dan mandiri dalam mengolah nya sampai jadi dalam kemasan, dan kerupuk yang dibuat juga tanpa bahan pengawet jadi sangat aman untuk dikonsumsi. Untuk pemasarannya, Kerupuk Daun Kelor didistribusikan kepada para penjual di yang berada di pasar-pasar dan menerima pesanan.
Selain kerupuk kelor, ada juga kerupuk yang unik lainnya yaitu keripik wortel. Keripik wortel adalah salah satu keripik sayuran yang mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, karena wortel mengandung vitamin A dan vitamin C yang tinggi. Dengan kandungan vitamin A yang tinggi, membuat keripik wortel sangat baik untuk kesehatan mata. Kenapa wortel harus dibuat keripik? karena keripik merupakan camilan yang populer dan banyak digemari masyarakat dan ini mempermudah agar anak - anak suka makan sayur. Usaha Keripik Wortel ini sudah lumayan lama dijalankan, dan dilakukan secara manual dan mandiri dalam mengolah nya sampai jadi dalam kemasan, dan keripik yang dibuat juga tanpa bahan pengawet jadi sangat aman untuk dikonsumsi. Untuk pemasarannya, Keripik Wortel didistribusikan kepada para penjual di yang berada di pasar-pasar dan menerima pesanan.
Nah kita lanjut ke penjual pisang segar dan olahannya yaitu seriping pisang. Pisang segar disini terdiri dari pisang ulin dan pisang kepok. Untuk pisangnya dijual dengan harga 50.000 hingga 60.000 per kepoknya, sedangkan untuk olahannya yaitu seriping pisang dijual dengan harga 2.000 saja perbungkusnya. Selain pisang segar dan seriping pisang, disini juga menjual kelapa yang sudah dikupas kulitnya, praktis sekali bukan? Biasanya kelapa, pisang dan seriping pisang ini akan dijual di Pasar Desa Kotayasa namun jika ingin memesan juga bisa dengan menghubungi kontak Mba Titin di +6281328890709.
Itulah beberapa UMKM Desa Kotayasa di bidang kuliner. Bagi anda yang berminat untuk membeli dapat langsung menghubungi kontak tertera pada penjelasan diatas ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar